SERI KETUJUH

Dua cabang besar dari 10 Perintah Allah ​

Perintah pertama sampai keempat berurusan dengan hubungan antara orang Israel dengan Allah. Perintah-perintah tersebut adalah perintah untuk mengasihi Allah dan berfokus pada bagaimana beribadah kepada Allah. 

Perintah kelima sampai sepuluh berurusan dengan hubungan antara orang Israel satu sama lain. Perintah kelima sampai sepuluh  adalah perintah-perintah untuk mengasihi satu sama lain dan berpusat pada betapa  bernilainya (luhur) hidup manusia.

 

Rincian Hukum Taurat yang berasal dari 10 Perintah Allah memperluas artinya dan membuat kita bisa menerapkan dan melaksanakan 10 Perintah Allah secara spesifik di dalam kehidupan kita sehari-hari. Tujuan Allah dl mmemberikan hukum-hukum ini bukanlah untuk mengikat orang Israel. Tujuan-Nya adalah untuk melindungi hidup dan mendirikan keadilan, kebenaran, dan keteraturan dalam kehidupan sehari-hari.

 

10 Perintah Allah tidaklah hanya sebagai perintah dan larangan yang sederhana. 10 Perintah Allah juga diterapkan ke hati kita. Hal ini adalah prinsip-prinsip yang diinterpretasikan Yesus ketika Dia datang (Mat 5:17-48).

 

Saat kita melihat rincian Hukum Taurat dan seluruh Alkitab, ada berbagai hukuman yang dipakai untuk menghukum orang yang melanggar masing-masing 10 Perintah Allah. Hukuman bagi pelanggar masing-masing perintah adalah hukuman mati. Ini berarti bahwa “menjaga hukum-hukum” berkaitan langsung dengan hidup.

Seri 7 Sejarah Penebusan
  • ISBN: 978-623-947-010-4
  • Judul: “Sepuluh Perintah” Perjanjian Kekal bagi Seluruh Generasi
  • Penulis: Pdt. Abraham Park, D.Min., D.D.
  • Jumlah halaman: 463 halaman
  • Ukuran: 150 x 230 mm
  • Berat: 520g
  • Jilid: Soft Cover

10 KATA FIRMAN DI MAZMUR 119

Mazmur 119 dengan sempurna menuangkan esensi dari 10 Perintah Allah ke dalam lagu dengan menggunakan 10 kata Ibrani yang menampakkan sifat Firman Tuhan. Penulis Mazmur menyebutnya “Taurat-Mu”, “peringatan-Mu”, “hukum-Mu”, “ketetapan-Mu”, “firman-Mu”, “titah-Mu”, “perintah-Mu”, “jalan-Mu”, “janji-Mu”, “keadilan-Mu”. Semua ciri-ciri khusus dari firman ini secara nyata adalah sifat Allah. Dengan kata lain, hukum Allah bukanlah peraturan yang mengekang manusia, namun tampak bahwa hukum Tuhan adalah fondasi dari iman yang berakar dengan dalam di dalam kehidupan seluruh umat Tuhan, yakni: iman, kasih, bersandar pada Tuhan, ketaatan yang mutlak. Hukum Tuhan merupakan kekuatan dan daya yang membuat ini hal tersebut bisa ada.

Di buku ke-7 Seri Sejarah Penebusan, dijelaskan dengan detail mengenai 10 kata ‘Firman’ di Mazmur 119, yakni: etimologi (akar kata) dan terjemahan bahasa Ibran-nya, contoh penggunaan dan pengajaran yang terdapat di dalam Alkitab, sikap yang patut diteladani dan arti sejarah penebusan-nya (penjabaran mengenai hubungannya dengan Yesus).

POIN - POIN UTAMA

Penafsiran masing-masing perintah melalui teks asli Ibrani.

Menjelaskan rincian Hukum Taurat dari masing-masing perintah.

Pendakian Gunung Sinai

Kejatuhan di Taman Eden dari sudut pandang 10 perintah

Menjelaskan pelajaran dari masing-masing perintah dan

kesudahan bagi orang yang melanggar.

Pengajaran tentang ibadah dari perintah 1-4

Perluasan arti dari sudut pandang injil (Perintah 5 – 10).

Arti sejarah penebusan dari masing-masing perintah

PESAN UTAMA

Perintah yang merangkum keseluruhan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah 10 Perintah Allah. “Seluruh hukum agama yang diberikan oleh Musa dan ajaran para nabi berdasar pada kedua perintah itu” (Mat 22:38-40 BIS), ungkapan Yesus tersebut menyiratkan arti bahwa Sepuluh Perintah merupakan intisari dari keseluruhan Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.